Jumat, 27 Februari 2015

Gelar Workshop Pajak dengan Klub ISL, PT Liga Sebut Bukan karena BOPI


Bandar Betting Online Terpercaya - PT Liga Indonesia menggelar workshoptentang pajak di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (27/2/2015) malam, bersama perwakilan dari 18 klub ISL. Namun, PT Liga membantah jika mereka menggelarnya lantaran ada permintaan data administrasi terkait pajak dari BOPI.

Belakangan, masalah pajak memang menjadi sesuatu yang paling banyak dibicarakan dalam sepakbola lokal. Hal ini terkait keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menolak memberikan rekomendasi menggelar ISL kepada PT Liga. Penyebabnya, masih banyak klub yang belum menyerahkan data pembayaran pajak.

"Sebenarnya kalau sosialisasi sudah seringlah. Kalau manager's meeting kami juga memberikan sosialisasi dengan klub soal pajak. Sebenarnya hari ini lebih ke pendalaman, jadi biar lebih paham lebih dalam. Makanya kami mengundang manajer keuangan klub-klub. Jadi ini bicara teknis soal perpajakan," ujar Direktur Keuangan PT Liga, Kokoh Afiat, usai workshop

Namun demikian, Kokoh menampik jika workshop ini disebut sebagai tindak lanjut dari persoalan BOPI yang sampai sekarang belum memberikan rekomendasi lantaran banyak klub yang belum memiliki NPWP.

"Sebenarnya sih bukan tindak lanjut dari situ, ya. Kami sudah punya program, ini bukan dadakanlah kami persiapkan. Kami sudah punyalah materinya. Jadi, ini salah satu langkah biar klub-klub concern terhadap masalah perpajakan. Karena pada saat lalai atau tidak tahu 'kan, akan menimbulkan kerugian pada klub itu sendiri. Makanya kami lebih jauh mengingatkan. Jangan sampai ini jadi kerugian buat klub," paparnya. 

"Kalau berbentuk PT pasti punya NPWP, mungkin PKP (Pengusaha Kena Pajak) itu 'kan berbeda dengan NPWP. Kalau NPWP semua klub sudah punya tidak ada masalah," tambahnya. 

Sementara itu, Rahmat Sumanjaya, Sekretaris Persebaya Surabaya, menyambut positif workshop pajak ini. Meski pada akhirnya Persebaya mengakui jika ada beberapa hal yang luput dari perhatian mereka terkait pajak. 

"Workshop ini bagus sekali karena sosialisasi perpajakan ini sangat kurang di Indonesia. Ini nggak khusus warga sepakbola, tapi buat warga Indonesia ini memang awamlah dengan pajak itu. Ternyata banyak pajak yang harus kita bayar dan itu tidak kita sadari selama ini."

"Contohnya kita sewa motor, sewa mobil, itu ada pajaknya. Nah, dalam konteks klub misalnya kita di lapangan latihan, habis itu kita kasih Rp 50 ribu ke orang (cleaning service), itu kena pajak. Kita tidak tahu kewajiban di situ. Jadi forum ini baguslah. Kami jadi lebih tahu soal itu," kata Rahmat. 

"Kalau kemarin kami disalahkan karena banyak klub yang tidak bayar pajak. Ya, nggak bisa disalahkan, kaminggak tahu. Orang nggak tahu 'kan hukumnya nggak salah," tambahnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Live Chat Software