Namun, permintaan Qatar untuk menggelar Piala Dunia 2022 pada Januari-Februari ditolak oleh ketua tim task force FIFA sekaligus Presiden AFC, Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa. Ia beranggapan jadwal tersebut akan merusak jadwal dan persiapan negara-negara yang ikut serta di Olimpiade musim dingin 2022.
"Jadwal paling memungkinkan adalah menggelar Piala Dunia 2022 pada bulan November dan Desember. Tidak pada Mei. Tapi hal ini harus disepakati oleh setiap negara yang bertanding. Tidak hanya oleh negara-negara Eropa," kata Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa.
Keinginan Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa mendapat persetujuan dengan Presiden UEFA, Michel Platini. "Tak mungkin menggelar Piala Dunia pada Mei. Pada momen itu suhu di Qatar bisa mencapai 40 derajat celcius. Sangat tidak sehat untuk pemain dan fan," kata Platini.
Meski terganggu soal jadwal, Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa yakin Qatar tetap mampu menggelar Piala Dunia 2022 dengan lancar. Apalagi, Qatar didukung dengan sumber daya manusia dan teknologi yang mumpuni untuk menggelar Piala Dunia di suhu ekstrim sekali pun.
"Teknologi akan membantu penyelenggaran Piala Dunia. Mungkin dengan pemakaian pendingin ruangan. Tapi kami masih menemukan cara dan legalitas penggunaan alat itu," tambah Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar