Betting Online Terpercaya - Manajer tim nasional Indonesia, I Gede Widiade, yakin dugaan match fixing (pengaturan pertandingan) tim nasional U-23 hanyalah isapan jempol belaka. Sebab, dia sudah menjanjikan bonus besar kepada para pemain pada kemenangan setiap laga.
Dugaan match fixing itu mengemuka hari ini, Selasa (16/6/2015), setelah Tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola membeberkan rekaman pembicaraan via telepon yang diduga sebagai upaya match fixing pertandingan sepakbola tim Indonesia U-23 di SEA Games 2015.
Rekaman itu telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri hari ini juga.
Gede, yang baru tiba di Indonesia setelah mendampingi timans U-23, terkejut dengan kabar itu. Dia tak menyangka tim besutan Aji Santoso tersebut disambut dengan cara tak mengenakkan setibanya di tanah air.
"Saya belum mendengar kabar itu sama sekali. Saya baru sampai di Jakarta. Sudahlah, saya sudah lelah, jadi manajer juga lelah," kata Gede yang dihubungi detikSport.
"Pengorbanan anak-anak juga sudah maksimal kok malah disambut dengan berita seperti itu? Kalau punya bukti silakan diproses sesuai prosedur yang berlaku.
"Apa dasar mereka membuat dugaan itu. Tidak perlu tim terlibat pengaturan skor, pada setiap pertandingan saya siapkan bonus. Mau kalah atau menang.
"Di semifinal saat menghadapi Thailand saya siapkan Rp 25 juta per anak kalau menang. Saat lawan Vietnam juga Rp 15 juta per anak. Bahkan sejak babak penyisihan saya berikan Rp 5 juta kemudian Rp 6 juta pada pertandingan berikutnya.
"Saya selalu mendampingi mereka setiap hari. Saya sudah nggak ngantor selama 2 pekan. Bagaimana bisa ada yang terlibat pengaturan skor? Sejak Timor Leste dan Malaysia ramai, kepolisian makin ketat menjaga pertandingan," jelas dia.
Gede juga menjelaskan kekalahan timnas U-23 dari Vietnam sehingga medali melayang murni diakibatkan tim yang kelelahan. Dengan 19 pemain dan dengan hanya satu striker murni yang dibawa, dia mengatakan, pasukan 'Garuda Muda' benar-benar tampil apa adanya di perebutan perunggu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar