Pelaut Ini Lihat Pesawat Merah Masih Utuh, Diduga AirAsia QZ8501

Bandar bola online terpercaya, Pangkal Pinang: Kapten KM Bahari Maju, Fariawan, yang tengah melintas di sekitar Pulau Lingga, mengaku melihat pesawat merah terbang rendah di kepulauan tersebut. Fariawan yang sudah 32 tahun melaut mengaku melihat pesawat yang diduga AirAsia QZ8501 tersebut masih dalam keadaan utuh.

"Pesawat merahnya itu masih utuh," kata Fariawan kepada Metrotvnews.com di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Senin (29/12/2014) malam.

Fariawan megaku melihat pesawat merah tersebut sekira pukul 07.30-07.40 WIB, kemarin, di koordinat 00' 17' 202 S dan 105' 40' 422 E. Saat itu, dia mengaku tengah berlayar menuju Bangka dari Batam. "Saya lihat pesawat merah terbang rendah di atas, persisnya di sebelah lambung kiri kapal," kata Fariawan.

Menurut dia, haluan kapalnya dari Batam menuju Bangka, yakni 140 derajat. Titik itu tepat berlawanan dengan pesawat AirAsia yang berhaluan 320 derajat.

Berdasarkan titik hilang QZ8501: 03-36-31 Lintang Selatan dan 109-41-46 Bujur Timur, dan merujuk keyakinannya, Fariawan hakul yakin pesawat Airbus A320-200 itu berada di 50 mil Timur Pulau Lingga, Kepulauan Riau. "Jadi kemungkinan cocok, dengan hitungan saya, yaitu 00-17-202 S 105-40-422E," kata dia.



AirAsia QZ8501 tiba-tiba raib dari radar di atas perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan, saat terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) tepat jam 06.18. Burung besi itu berangkat dari Surabaya, pukul 05.36.

Sejauh ini, meski telah melibatkan tim sangat besar, pencarian AirAsia QZ8501 belum banyak membuahkan hasil. Penelusuan jejak gelap pesawat berpenumpang 155 orang itu kini diperluas dari tujuh menjadi 13 area.

Pencarian akan diintensifkan di sekitar Pulau Belitung, daerah terdekat dengan titik pantauan radar terakhir QZ8501. Wilayah pencarian antara lain di Pulau Nangka, Pulau Meranai, dan Pulau Pasemut dengan luas area pencarian 233,35 kilometer.

Sampai malam tadi, Basarnas sudah mengerahkan 11 pesawat, 11 helikopter, dan 37 kapal. Jumlah itu termasuk bantuan dua pesawat AP 3C Orion dari Australia. Malaysia ikut membantu pencarian dengan menurunkan 1 pesawat, 1 helikopter, dan 3 kapal. Singapura menerjunkan 2 kapal.