Status Inzaghi sebagai mantan anak asuh Ancelotti membuat laga bertambah menarik. Inzaghi dan Ancelotti pernah bahu-membahu di AC Milan selama delapan musim pada 2001-2009. Keduanya berhasil mempersembahkan dua gelar Liga Champions, dua gelar Piala Super Eropa, dan masing-masing satu gelar Piala Dunia Antarklub, Piala Italia, serta Piala Super Italia untuk "I Rossoneri".
Oleh karena itu, pertandingan Madrid vs Milan sudah selayaknya duel guru vs murid. Tidak ada yang menyangsikan bahwa Pippo pasti banyak belajar dari Ancelotti semasa dirinya masih aktif bermain dan dilatih oleh "Don Carlo".
Jika menilik perbandingan kekuatan kedua tim saat ini, "Si Murid" pantas minder. Maklum, tim yang dilatih "Sang Guru" menorehkan prestasi fenomenanal sepanjang 2014. Total, Los Merengues sukses meraih empat gelar. Terbaru, Madrid berhasil menahbiskan diri sebagai tim terbaik di dunia setelah menjuarai Piala Dunia Antarklub 2014 pekan lalu.
Madrid juga sangat superior di liga domestik. Sampai paruh musim, mereka bertengger di puncak klasemen La Liga. Sebaliknya Milan, justru terseok-seok di papan tengah Serie A.
Meski kalah kelas dari Madrid, Inzaghi tetap percaya duel nanti akan seru dan menghibur. "Ada gairah untuk menyaksikan pertarungan dua tim ini. Saya berharap ini akan menjadi sebuah pertandingan yang sangat luar biasa," katanya.
Madrid memang unggul segalanya. Dari segi prestasi maupun materi pemain. Superioritas Madrid pun akan dijadikan oleh Milan sebagai tolok ukur sekaligus ajang persiapan sebelum melakoni paruh kedua Liga Italia 2014-15. Jika sukses tampil baik, motivasi dan kepercayaan diri penggawa I Diavolo Rosso bukan tidak mungkin akan berlipat saat menyongsong paruh kedua kompetisi.
Pertandingan ini sangat patut dinantikan. Apalagi Madrid dan Milan merupakan dua tim terbaik di ranah Eropa. Sampai saat ini, kedua klub merupakan pemegang gelar terbanyak di ajang Liga Champions. Madrid dengan koleksi 10 gelar. Sementara itu, Milan membuntuti dengan torehan tujuh trofi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar